Puan, seperti apa seseorang yang kamu cari?
Bila ia sempurna, lebih baik darimu, pantas saja pintu hatimu begitu hening meski telah kuketuk berulang kali. Mungkin kau menuli atau tidak menginginkanku ada di hidupmu.
Bila lelaki yang kamu cari ialah ia yang tidak lebih sempurna darimu, dengarlah ketukan itu dan biarkan aku tumbuh bersamamu agar kelak, kebaikan kita begitu sama dan aku kian bersemangat untuk jadi lebih baik darimu.
Mungkin, aku tidak pernah tahu dengan siapa perjalanan ini usai. Tetapi, bukankah manusia boleh menerka sesekali? Menyebutkannya dalam tetiap doa.
Bila lelaki yang kamu cari ialah yang bisa melengkapi seutuhnya, coba saja dengarkan ketukan pintuku—sekali lagi. Jangan takut untuk memulai dari sebuah ketidaksempurnaan.
Justru tetiap ketidaksempurnaan itulah yang melengkapi hidup kita. Bahwa bertumbuh dan menjadi lebih baik itu pekerjaan bersama. Bukan sendiri-sendiri.
Bila itu seseorang yang kamu cari, yakinlah; aku masih di sini, menunggu kamu memberi jawaban yang mengundang senyum terbit dari bibirku—pun dari milikmu.
0 comments:
Post a Comment