Bila aku pergi, itu hanya sementara; sampai aku yakin, bahwa satu-satunya cara untuk mencintaimu dengan utuh ialah melepaskan. Bahwa satu-satunya cara untuk tetap menyematkan namamu di dalam doa ialah dengan melupakan.
Suatu hari, ketika aku telah menemukan seseorang yang lain, aku ingin kamu tahu bahwa mengenalmu ialah caraku untuk belajar memaknai perasaan. Meskipun kamu tidak mengetahuinya.
Barangkali, kamu tidak pernah mencoba memaknai kehilangan. Kelak, ketika detik sudah enggan memberiku kesempatan lagi untuk menunggumu, akan kukatakan bahwa aku pernah mencintaimu; dan aku (masih) mencintaimu.
Sayangnya, semesta terlalu muluk untuk ditanam harapan. Sayangnya, kamu terlalu jauh untuk dimiliki. Langkahku sampai di sini; penantianku berakhir di sini. Tidak ada penyesalan; karena bagaimana pun juga, kamu tidak pernah tahu bahwa aku mencintaimu begitu lama.
0 comments:
Post a Comment