Aku
terlalu terbelenggu oleh kata-kata yang untai menuju masa lalu. Kata-kata yang
lahir dan menemui kematiannya sendiri. Karena di masa lalu hanya ada
kenangan-kenangan yang kelak tersapu dan terlupakan. Kenangan yang kunamakan “tujuh
tahun” dan “dua tahun”.
Kenangan
itu membuatku lupa, bahwa perjalananku bukanlah untuk alasan yang dipaksakan
indah dan untai. Ada masa depan yang dicitakan.
Dan itu kamu.
Menemukanmu dalam
keindahan kata-kata bukanlah tujuanku. Perjalanan ini mengubahku terlalu jauh
dan aku harus berusaha keras untuk kembali pada kehidupan lama itu.
Aku
sungguh lupa bahwa yang kubutuhkan taklebih dari kesederhanaan. Kumpulan
kata-kata yang membentuk kesederhanaan untuk apa pun: perihal bahagia, sedih,
dan juga menemukanmu. Karena untukmu, aku ingin berdiri dalam jarak di mana
kelak kau akan menemukanku juga dengan sekotak rindu yang sudah kusiapkan
berlapiskan beludru.
Untuk
membersamaimu, aku bisa menunggu.
0 comments:
Post a Comment