Kotaku mati. Badai rindu berkecamuk
menghancurkan segala harapan yang hidup dan menyala terang di dalamnya. Tanpa
kata, ombak perpisahan melumat segala bahagia di dalamnya. Menyisakan sepi di
lengang keheningan.
Malam tiba tak seperti biasanya.
Gigil menyelimuti tubuh; tak berkesudahan. Rembulan di tubuh langit memalu
untuk bersinar di antara kegelapan dan suara ombak di depan sana. Kenanganmu
berjatuhan dari langit sebagai hujan.
Tiada tempat berteduh, hanya
meringkuk di depan gubuk tak bertuan, dipeluk kesunyian. Hujan kian menderas.
Segala momen-momen berdua membentur tanah lalu hancur¾di depan mataku. Segala kata cinta
yang kurawat selalu di jantung kenanganmu, jatuh membentur telaga,
menganaksungaikan penyesalan.
Kotaku mati. Aku membusuk di sini. Tiada
sesiapa. Tiada katakata.
Kotaku mati. Pun denganku; sendiri.
0 comments:
Post a Comment