Kata Mati
Kita sama saja—tidak tahu cara mengeja selamat tinggal. Menafsirkan lambaian tangan sebagai jarak dan dinding—memantulkan segala harap yang kian lama mendingin; serupa kesendirian yang menyelimuti tubuhmu.
Dilan bilang rindu itu berat. Bagiku, menyapu air matamu jauh lebih buruk. Di sana, aku menangkap segala luka yang gugur satu-satu—bukti bahwa ketiadaan "kita" takpernah bermuara pada bahagia;
Satu kata yang telah mati dari semestaku—katamu.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna.
0 comments:
Post a Comment